"Garis Tangan", Inspirasi Edi Damansyah untuk Generasi Masa Depan

       Bupati Kutai Kartanegara (kiri) menyerahkan Buku 'Garis Tangan'
kepada Viola Meilinda (kanan) 

  2 Maret 2022, tepat dengan hari Ulang Tahun Bapak Bupati Kutai Kartanegara. Pada hari tersebut juga diagendakan kegiatan Ngapeh Hambat [1]. Kegiatan berlangsung khidmat dengan 'Host' yaitu Akbar Haka, dan Aga. Kali ini, tim dari Kaliya dan GLK [2] mendapatkan kesempatan untuk menajdi narasumber dalam kegiatan tersebut. Ngapeh Hambat kali ini, juga dimeriahkan dengan agenda Bedah Buku berjudul 'Garis Tangan'.


Foto penulis buku 'Garis Tangan' (paling kiri), Pak Edi Damansyah, dan Istri Bupati, Pak Syafruddin Pernyata, dan Viola Meilinda saat sedang mealkukan 'talk show'

        Viola Meilinda selaku ketua dari organisasi Kaliya Kukar mewakili dalam agenda bedah buku tersebut. "Garis Tangan" merupakan sebuah autobiografi dari Bupati Kutai Kartanegara. Ternyata di balik, wajah yang kaku dan tegang seperti yang saya lihat di Foto-foto, Pak Edi merupakan sosok yang inspiratif. Beberapa hal menarik dari beliau saya temukan di buku tersebut. Siapa sangka? Orang yang rajin bolos sekolah bisa manjadi sosok pemimpin Kukar. Sosok yang Daria, alias sungguh-sungguh dalam menekuni sesuatu sangat terlihat dan hasilnya adalah kecerdasan yang sangat luar biasa. Akan sangat berbeda jika dikaitkan dengan generasi Zelenial, yang terbiasa dengan sesuatu yang 'instan'. 

"Istirahatnya orang beriman itu hanya di dalam kubur" merupakan salah satu pecutan yang juga perlu ditularkan kepada generasi Zelenial.

Bisa bekerja cerdas, dengan semangat 'betulungan' juga dimunculkan dengan 'apik' dalam buku tersebut. Terlebih pada generasi Zelenial, yang merupakan generasi penerus estafet Kukar bahkan negara kedepannya. 

Tidak gegabah dan memikirkan suatu permasalahan hingga ke pemecahannya juga terlihat ketika terjadi penurunan APBD pada tahun 2013, 2016, bahkan 2017 yang semakin merosot. Tidak membuat Seorang Edi Damansyah kebingungan dan 'menyusahkan' pihak lain.Justru, beliau mengajak 'etam' untuk dapat 'puasa belanja' dan mengajak masyarakat dan swasta untuk d apat 'betulungan' . Sikap yang sangat baik dan perlu diingatkan kembali kepada generasi Zelenial, agar ketika sedang dalam suatu kesulitan dapat mengambil langkah bijak dan tersistematis. Benar saja, "Seberat apapun masalah, jika dihadapi bersama-sama akan terasa ringan." seperti kata Pak Edi.

Foto Pak Syafrussin Pernyata (kiri), pegiat literasi Kaltim, dan Felanas (paling kanan)

Mewujudkan masyarakat Kukar yang sejahtera dan bahagia, itulah visi beliau, saya yakin semua bisa.Namun, saya juga berharap "Garis Tangan" ini tidak hanya berhenti pada sosok Edi Damansyah saja, melainkan oleh banyak generasi Zelenial, Milenial, atau bahkan Generasi Alfa kedepannya. Sikap dan sifat baik dari Edi Damansyah harus dapat lebih ditularkan, dengan berbagai upaya yang disesuaikan dengan Generasi tsb.

Bukan karena suatu alasan, sebab 'etam' lah yang akan meneruskan estafet pemerintahan Kukar bahkan negara.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi

Mendorong Aksesibilitas "Teman Tuli" melalui "Beisyaratan"